Home

Monday, April 18, 2016

Mengapa Iblis Itu Iri dan dengki terhadap Adam dan Hawa?

Jika kita mendengar kisah nabi pertama kali yakni nabi Adam A.S, maka disitu ada rasa haru, sedih, dan tentu menyesakkan dada. Makhluk yang bernama Iblis, enggan di perintahkan untuk menghormati Adam, karena beranggapan Adam adalah makhluk rendah yang tercipta dari tnah liat. apa sebenarnya yang hendak dijadikan pembelajaran oleh Tuhan yang maha kuasa tentang kisah Adam dan Siti Hawa ini, yang terbuang dari tempat indah bernama syurga itu? 

Coba kita renungkan kembali, makna dari sejarah manusia yang dipersepsikan sebagai makhluk paling sempurna dan pertama ini, bagi ummat muslim, tentu ada kisah yang sangat berharga dibalik itu semua, atas pertemuan, perpisahan, yang pada akhirnya bertemu kembali, ketika masih berada di dunia.

Sampai kapanpun Iblis itu akan membenci Adam dan anak keturunannya, bahkan kebencian itu sampai detik ini terus merajalela, karena kesombongan Iblis, terus membakar dirinya. Rasa cinta dan bahagia Adam dan Siti Hawa, ternyata telah mengundang rayuan Iblis untuk menjebaknya. Adam dan Hawa di rayu sedemikian rupa untuk memakan buah yang dilarang oleh Tuhannya, yakni buah Khuldi, sehingga itu membuat suatu kemarahan dari penguasa alam jagad raya ini, dan dilemparlah keduanya ke muka bumi, secara terpisah, bahkan perpisahan itu sampai antar Negara. 

Kepedihan yang mendayu-dayu dirasakan oleh Adam dan Siti Hawa, karena keduanya saling membutuhkan untuk mencurahkan rasa cinta kasih. Adam mencari Siti Hawa, dan Siti Hawa pun mencari Adam untuk saling menyempurnkan antar keduanya, dan pada akhirnya atas kehendak Tuhan yang maha kuasa, keduanya saling bertemu, karena masing-masing hatinya menyimpan kerinduan yang mendalam satu lain.

Kisah di atas hakekatnya tidak berlaku terhadap nabi Adam dan Siti Hawa saja, namun hal itu juga berlaku terhadap anak, cucunya yang menjadi keturunannya, sebab rayuan Iblis itu tidak hanya berhenti disitu saja, bahkan rayuan Iblis itu sampai detik ini pun tetap berlaku. Pertemuan itu merupakan kisah cinta dan kerinduan Nabi Adam dan Siti Hawa, yang kemudian keduanya melahirkan anak-anak kembar.

Anak yang lahir pertama bernama Qobil dan Ikrimah, lalu kemudian anak kedua lahirlah Habil dan Labuda, dari anak-anak Adam dan Siti Hawa ini kemudian dinikahkan secara silang. Habil Menikah dengan Ikrimah, dan Qobil dinikahkan dengan Labuda, tetapi hal itu justru membuat persoalan baru. Qobil tidak terima dinikahkan dengan Labuda, karena Labuda adalah orang Jelek, hitam dan Labuda merasa tidak pantas untuk menjadi Istrinya.

Permasalah itu lantas membuat Qobil dan Habil bertarung untuk memperebutkan Ikrimah sebagai Istrinya, dan akhir cerita Habil kalah dan meninggal dalam pertarungan tersebut. pertanyaannya apakah kita ini adalah keturunan dari seorang pembunuh bernama Qobil? maka sesungguhnya Iri hati dan Dengki dalam hati manusia adalah Iblis yang paling berbahaya, karena ia bisa membunuh siapa saja yang menghalangi niatnya.


Read more ...

Friday, April 15, 2016

Gelombang dan Sistem Kerja Otak Manusia

Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalograms dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.

Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya.Hari ini i-dus.combertemakan tentang”Cekidot : Teori2 Gelombang Otak [menjelaskan fenomena hantu, hipnotis, mimpi, dsb]. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran. kami akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.

Secara umum terbagi 4 yaitu BETA, THETA, ALPHA, dan DELTA. Berikut penjelasannya :

Gelombang Otak pada Manusia

BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)

Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda.
Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh

ALPHA ( 8 hz – 12 hz )

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar.

Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi.

THETA ( 4 hz – 8 hz )

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan gelombang otak ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang otak theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.

Bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang otak ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.

Gelombang otak theta juga dikenal sebagai “gelombang ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah “GOD SPOT” ditemukan.
Terjadi pada saat seseorang mengalami keadaan sangat mengantuk

DELTA (0.5 hz – 4 hz)

Adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.

Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap

Gelombang Otak Lainnya :

GAMMA (16 hz – 100 hz)

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh.

Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz)

SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .

Schumann Resonance (7.83 hz)

Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.

METODE stimulasi GELOMBANG OTAK

Stimulasi gelombang otak adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala.

Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .


Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya. (semoga bermanfaat)
Read more ...

Thursday, April 14, 2016

Ku Tunggu Ridho-Mu

Berlayar di samudra air mata..

Atas nama cinta, engkau pertemukan aku dengannya..

Atas nama cinta pula, engkau pisahkan raga kami..

Atas nama cinta pula Engkau satukan jiwa kami dalam jarak yang cukup jauh..

Aku masih sangat berharap, atas nama cinta Engkau akan menyatukan kami disinggasana ridho-Mu

Pertemuan itu telah membawa luka mendalam..

Namun aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengannya..

Meski orang telah mengumbar keburukannya di hadapanku..

Bahkan  di depan mataku sendiri...

Aku pun tak peduli dengan semuanya...

Karena aku tidak melihat dengan mata biasa...

Yang ku pandang dengan mata hati nurani...

Aku telah memilihmu...

Berharap Tuhan Merestui dan Meridhoi..

Mempertahankan pilihan, adalah kewajiban yang harus ku penuhi..

Ku jalani ujian ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan..

Semoga Allah yang maha kuasa menyatukan jiwa kita..

Meski harus melalui derasnya air mata..
Read more ...

Wednesday, April 13, 2016

Kita Hanyalah Anak Pinggiran Yang Lahir Dilereng Gunung

Ada dua jalan dalam kehidupan ini, pertama hidup enak dengan segalan kenikmatan dan kakayaan yang telah diwariskan oleh orang tua, sehingga dipersepsikan oleh orang lain bahwa kita sudah hidup enak, nyaman dan mapan, sementara bagi para pelakunya belum tentu hal semacam demikian enak, nyaman dan mudah. kedua hidup penuh derita alias tidak enak sama sekali, ini juga bagian dari persepsi manusia sesuai dengan situasi dan kondisi yang terlihat oleh pandangan mata, sehingga hal itu menjadi persepsi umum yang diamini oleh kebanyakan orang. Jika hidup ini diibaratkan seorang musafir, maka hakekatnya hidup ini adalah perjalanan manusia yang akan selalu dibenturkan dengan situasi dan kondisi, yang bisa dirasakan secara langsung baik dalam diri sendiri secara internal maupun dalam tatanan masyarakat secara umum.

Kita anak-anak yang lahir di lereng-lereng gunung, secara geografis kehidupannya lebih keras dan penuh dengan derita, baik kekuarangan secara ekonomi, haus akan pengetahuan, arena cita-cita kerapkali harus berbenturan dengan kondisi ekonomi. Namun hal yang prinsip bahwasanya jangan pernah putus memohon pertolongan kepada pemilik hidup ini, karena hakekatnya semua perjalanan hidup manusiaidak pernah  terlepas dari kehendak-Nya.

Hinaan dan cacian adalah bagian-bagian yang tidak terpisahkan, ibarat orang memasak itu semua adalah bumbu-bumbu cinta dari perspektif berbeda, hanya kebuntuan cara berpikir kita yang kemudian hinaan dan cacian itu di anggap sebagai luka mendalam. Secara manusiawi hal itu akan dirasakan sama oleh setiap insan, yang membedakan satu sama lain adalah kapasitas kita untuk menerima dan mengevaluasi apa sebenarnya yang menjadi kekurangan kita, sehingga pembenahan dalam diri bisa terus diperbaiki.

Banyak para tokoh nasional dari latar belakang kehidupannya dalam lingkaran situasi dan kondisi yang sangat tidak enak, seperti Komarudin Hidayat, D. Zawawi Imron, Nur Cholis Madjid, Gus Dur, dan masih banyak lagi yang tidak perlu kami sebutkan satu persatu.

Tokoh-tokoh yang kami sebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja, sebagai ilustrasi bahwa jangan pernah merasa tidak bisa, atau merendahkan diri atas kemampuan yang kita miliki. selama manusia mau berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya, mimpi-mimpi besar yang menjadi tujuan hidup itu pasti suatu saat nanti akan sampai pada pelabuhannya.

Sesungguhnya manusia dicipta sebagai seorang hamba, maka harus tunduk dan patuh kepada Tuhannya. sebagai wakil Tuhan, manusia dicipta untuk menjadi seorang pemimpin bagi kaumnya, serta mampu melanjutkan pembangunan dimuka ini dengan segudang prestasi dan karya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Disinilah manusia juga sebagai makhluk sosial yang membutuhkan terhadap orang lain.

Anak pinggiran cukup identik dengan anak yang lahir dilereng gunung. Anak ingusan, anak dengan perawakan yang amburadul, serta anak-anak yang dididik seadanya oleh orang tua mereka. 
Read more ...

Begini Ini Pendidikan? Begini Ini Sekolah?

Sekolah yang diharapkan menjadi lingkungan paling aman dan nyaman untuk belajar justru menghadirkan ancaman. LSM Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW), awal Maret 2015, merilis fakta mencengangkan. 84 % anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah. Saatnya para orangtua mulai menata ulang cara pandangnya terhadap sekolah. Kembali menilai kebijakan dan model pendidikannya. 

Mengkritisi bagaimana guru mendidik siswanya. Mencermati pergaulan sosial di lingkungan sekolah.  Semua itu bukan semata-mata untuk menjatuhkan apalagi membuka borok sekolah. Orangtua hendaknya tidak pasrah bongkokan dan sekolah menerimanya begitu saja. Kerja sama yang harmonis namun dilandasi nalar yang kritis akan meminimalisir tindak kekerasan anak di sekolah. 

Tidak setiap orangtua peduli dengan sekolah. Merasa sudah membayar mahal sesuai layanan dan fasilitas yang dijanjikan sekolah merupakan alasan klasik yang kerap disampaikan orangtua. Wali siswa adalah konsumen pendidikan. Mengirimkan bahan baku - anak-anak mereka - agar diolah, diproduk, dicetak oleh sekolah. 

Pabrik manusia itu bernama sekolah. Pabrik-pabrik itu berlomba memasang platform, memajang visi misi, menawarkan fasilitas dan layanan, melambungkan mimpi masa depan konsumennya. Sebagai penikmat industri persekolahan, orangtua mungkin tidak menyadari, atau sadar tapi menutup mata terhadap filosofi dan makna pendidikan.  Apalagi kini tidak sedikit sekolah makin gencar membangun pencitraan. Sekolah yang bertumpu pada pencitraan untuk mengesankan pendidikan berkualitas, ibarat makanan, ia terlalu mengandalkan bumbu penyedap kimiawi. Tidak natural. Enak untuk saat ini. Menabung penyakit untuk masa depan. Setali tiga uang. Kelas sosial menengah ke atas sangat akrab dengan budaya pencitraan. 

Mereka memilih sekolah bukan terutama dilandasi pengetahuan dan kesadaran filosofi pendidikan. Sekolah dengan biaya mahal dan terkesan elit menjadi pilihan mereka untuk meneguhkan posisi kelas sosial. Sekolah bergeser dari lingkungan untuk menyemai bibit harkat manusiawi siswa menjadi pabrik yang mencetak produk manusia masa depan. Pabrik-pabrik itu dihidupi oleh mesin-mesin kalkulatif-transaksional dengan pesan moral sudah sewajarnya pendidikan itu mahal.  Sekolah elit harus mahal. Sekolah berkualitas jangan sampai berbiaya murah. Padahal tidak sedikit sekolah murah tapi tidak murahan. 

Konsumen kelas sosial menengah ke atas mengamini konsumerisme pendidikan itu. Tanpa merasa perlu bernalar kritis dan menghujam ke akar hakekat pendidikan.  Diperlukan penelitian dan survei serius untuk mengungkap seberapa luas kecenderungan ini berkembang di masyarakat. Meski demikian, tidakkah kita menangkap fenomenanya dengan mata telanjang? Sekolah tidak lagi menjadi taman siswa. Ia disulap, didesain, dikondisikan semewah mungkin. Pendidikan yang diwakili bentuknya oleh sekolah kerap dianggap kemewahan. 

Nuansa struktur kelas sosial hingga hari ini masih mewarnai sikap masyakarat memandang pendidikan. Bukankah hal itu mencerminkan egoisme di kedua belah pihak: egoisme sekolah dan egoisme wali siswa? Egoisme sekolah diindikasikan oleh sikap transaksional dalam melayani pendidikan siswa.  Egoisme wali siswa ditandai oleh kesanggupan membayar berapapun dana yang dibutuhkan sekolah. 

Dua egoisme bertarung saling menuntut. Lalu dimanakah para siswa berada? Yang pasti siswa berada di bawah tekanan kedua pihak: sekolah dan orangtua. Sekolah menekan siswanya agar mencapai standar minimal nilai pelajaran yang telah ditetapkan guru. Di rumah orangtua memasang standar nilai pelajaran anaknya harus seratus.  Bila tidak tercapai anak harus siap diinterogasi dan guru wajib dipertanyakan kompetensi mengajarnya. Di antara pertarungan dua kepentingan ini adakah yang memihak harkat manusiawi siswa? Anak frustasi. Sekolah dan rumah menjelma neraka. Psikologi jiwanya bolong. Ia menutupinya dengan pelampiasan-pelampiasan. Main game. Browsing tanpa arah. Bullying di sekolah. Saling ejek dengan teman. Tawuran. Begini ini pendidikan? Begini ini sekolah? 

Penulis : Achmad Saifullah Syahid
Read more ...

Pendidikan Anak Tanggung Jawab Kami, Kita, dan Mereka

Indonesia sebagai Negara Kesatuan dengan asas Pancasila sebagai falsafah Negara, dan UUD 1945 sebagai pedoman yang kemudian di interpretasikan dan di implementasikan dalam peraturan di segala sektor, sebagai bentuk dari regulasi kebijakan pemerintah yang mengalami pasang-surut dalam proses pelaksanaannya. Berbicara tentang pendidikan khususnya di Indonesia secara umum masih memiliki segudang pekerjaan, baik bagi pemerintah, pendidik, masyarakat, ilmuan, praktisi pendidikan maupun peneliti, bahwasanya apa sebenarnya akar dari pendidikan itu sendiri, yang merupakan cikal-bakal pembentuk generasi penerus untuk mengelola dan menjalankan sistem pemerintahan dalam suatu Negara.

Pendidikan menjadi syarat utama untuk menggali pengetahuan, mengembangkan potensi dalam diri, dan yang pasti adalah membimbing, mengarahkan, serta membina peserta didik untuk menjadi manusia toleran, manusia yang memanusiakan, serta memberikan ruang kemerdekaan bagi peserta didik untuk mengeksplor seluruh kemampuannya, guna memberikan bekal bagi para generasi bangsa ini menjadi manusia berkahlaq, berilmu, dan menjadi manfaat bagi diri sendiri, kedua orang tua, masyarakat, dan lebih luas lagi konstribusinya bagi keberlangsungan suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bangsa ini akan menjadi kuat, sangat bergantung terhadap sistem pendidikan yang mampu bersinergi dengan situasi dan kondisi masyarakatnya. Berbicara pendidikan khususnya di Indonesia, maka tidak akan lepas dari regulasi perekonomian, karena selama ini perjalanan pendidikan, meskipun di dengungkan adanya pendidikan gratis, menurut analsisi kami pemerintah masih belum mampu untuk menggaransi atau menciptakan pendidikan gratis bagi masyarakatnya, mengingat masyarakat Indonesia yang masih benyak yang hidup dibawah garis kemiskinan, sehingga pemerintah harus terus mendorong dan melakukan akselerasi di aspek perekonomian, dengan mengembangkan unit-unit usaha kecil menengah dalam rangka meminimalisir angka kemiskinan, sehingga anak-anak kurang mampu masih bisa melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi.

Hakekatnya pendidikan adalah tanggung jawab kami, kita dan mereka, siapa mereka? dalam hal ini ada pemerintah pemangku kebijakan dan pembuat sistem yang disebut dengan kurikulum yang telah mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. kemudian pelaksana pendidikan, dalam hal ini secara struktural ada kepala sekolah dan jajarannya serta guru yang sudah berkompeten untuk memberikan pelajaran dan mengajar sesuai dengan metode dan hati, dan terakhir dukungan penuh dari masyarakat atau wali murid menjadi sangat penting bagi keberlangsungan suatu pendidikan anak, disinilah peran keluarga sebagai sekolah utama, dan pertama kali seorang anak akan banyak belajar dari lingkungannya.

Read more ...

Wednesday, April 6, 2016

Rinduku Dalam Dekapan Sang Rembulan

Ingin segera berjumpa
Dalam tarian semesta
Awan mendung masih belum sirna, sebab duka panjang dalam jiwa
Menari-nari bak meriam perang mengusir belanda..

Lelah dengan butiran air mata yang terus tumpah..
Membasahi jiwa-jiwa luka,,
Perih dan pedih telah kubawa berlari,,,
Berharap sang rembulan memelukku dengan erat..

Kini hanya doa-doa pada Tuhan...
Agar dua raga kita kembali bertemu
Hingga akhir hayat menjemput dengan terang..

Bulan peluklah aku dengan cinta dan kasih sayang
Dengan ketulusan hati nurani tanpa dendam..
Dan janganlah engkau sesekali membohongi nuranimu..
Karena itu akan membuatmu celaka sepanjang perjalanan hidupmu..







Read more ...

Banyak orang Ingkar berbaju Islam

"Ingatlah bahwa Hidup itu adalah senda gurau dan permainan belaka", tetapi jangan sampai di permainkan oleh hidup yang penuh dengan senda gurau saja.

Hal di atas adalah ayat dalam Al-Qur'an yang menegaskan kepada kita, bahwa jangan sampai terjebak dalam logika tanpa dasar pengetahuan, sehingga hanya akan berjalan di kegelapan sepanjang hidup. Bagi kaum muslim, al Qur'an dan Al-Hadist adalah dua pusaka peninggalan Nabi besar Muhammad SAW untuk dipelajari, dikaji, ditelaah, dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam perjalanan hidup ini akan selalu menemukan makna dari situasi dan kondisi yang melingkupi kehidupan kita.

Tuhan akan selalu menguji iman hambanya, apakah ia akan lulus dengan predikat baik, kurang baik, atau kurang sekali, semua itu sangat tergantung kepada kita sebagai seorang hamba. Bahagia dan derita akan selalu disandingkan, maka sebenarnya tidak perlu kwatir ketika kita berada dalam posisi derita, karena hakekatnya di balik derita akan ada hikmah dan kebahagiaan yang bisa dipetik.

Sungguh terasa aneh, ketika orang yang menganggap dirinya muslim, tetapi gagal paham mempelajari Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, yang kemudian hanya memunculkan klaim, kafir...kafir...dan kafir, sementara pengingkaran dirinya terhadap hati nurani yang suci justru tidak pernah di lihat.

Sangat disayangkan orang yang tidak tahu Islam, namun sok tahu Islam, dan lebih aneh lagi ketika tahu Islam kulit luarnya saja, mencoba untuk mencari pengikut sebanyak-banyaknya dengan menjadi kyai yang pada ujung-ujungnya, suka mengkafirkan sesama manusia, dengan konsepsi doktrinasi kepada kaum awam, ini menjadi aneh tapi nyata.

Berapa persen sebenarnya orang Muslim yang benar-benar mempelajari agama yang dipeluknya? dalam konstek saat ini banyak orang yang hanya mengaku-ngaku Islam, namun justru meninggalkan ajaran Islam itu sendiri, sehingga tidak heran kalau kesesatan dalam hidup kerap terjadi.

Islam adalah agama yang damai, Islam bukanlah agama teroris, yang seringkali diisukan, bahkan orang muslim menjadi tertuduh, sebab banyak ummat muslim yang melakukan teroro dimana-mana. hakekatnya itu semua adalah pengingkaran terhadap ajaran Islam itu sendiri.



Read more ...

Tuesday, April 5, 2016

Wahai Pelipur Laraku

Engkau adalah penyebab kepedihanku..
Meski demikian, cinta yang kurasakan padamu
Merupakan satu-satunya pelipurku
Satu-satunya obat penyembuhku

Sungguh aneh..
Sebuah obat sekaligus penyebab rasa sakit
yang lebih hebat..

Andai saja engkau dapat mengirimku sebuah tanda
Andai saja sang angin dapat menyentuh bibirmu
Dan membawa kecupan kepadaku.
Namun aku akan menjadi cemburu kepada sang angin
Dan menyesal sendiri karena telah menyuruhnya..

Tuhan..
Malam ini sepi nan sunyi
Dingin membuat jiwaku merasa nyilu
Peluklah aku dengan Cintamu.

Read more ...

Monday, April 4, 2016

Tuhan...Dimana Aku Harus Berlabuh?

Tuhan...
Penguasa alam jagad raya dengan penuh cinta
Tunjukkan aku dengan cahayamu ketika gelap datang menghadang
Biarkan aku terkapar dalam pelukanmu..
Dan menangis dalam kerinduan yang membara..

Tuhan...
Dimana lagi langkah ini kan Ku pijakkan
Dalam mencari Ridho-Mu..
Menemui sang kekasih dalam haribaan-Mu

Tuhan...
Aku terus berlayar dalam tangis dan tawa
Mengayuh perahu bambu dalam deburan ombak rindu..

Terasa lelah
Keringat itu pun terus mengucur..
Laksana tetesan air hujan..
Terus membasahi badan..

Kini hanya doa-doa
Dalam sujud semesta penenang jiwa
Dikala rindu sudah mulai terbenam mentari...
Dimana lagi cahaya itu bisa kutemukan, saat datang gelap dalam peraduan..

Kumohonkan jiwa
Dalam ketenangan tak terhingga..
Menjadi sebuah persaksian cinta
Dalam dua syahadat rindu yang nestapa..

Rindu ini terus bermetamorfosis..
Menjadi butiran-butiran mutiara yang menembus cahaya..
Kini Harap berpasrah pada yang kuasa..
Untuk kembali merajut sutra dalam surga cinta-Nya
Read more ...

Metamorfosis Kehidupan




Manusia adalah Makhluk yang memiliki akal-pikiran, serta memiliki kemampuan untuk membaca, menganalisa, meneliti, dan memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam setiap harinya.

Secara mendasar akan terjadi suatu perubahan dan perkembangan dalam diri manusia, terlepas apakah itu aspek biologis, maupun aspek psikis. perubahan terjadi seiring dengan berjalannya waktu yang melingkupi kehidupan manusia itu sendiri, diman lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap pola berpikir dan perkembangan psikologi seseorang.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, adanya perbedaan perspektif di antara tokoh psikologi memberikan khazanah keilmuan yang semakin sempurna, beberapa faktor tersebut antara lain adalah :

  • Perkembangan manusia sangat kuat dipengaruhi oleh faktor lingkungan (teori behavioristik), tokohnya adalah Jhon Lock dengan teori "tabularasa" yang memiliki pengertian bahwa bayi terlahir seperti kertas kosong yang siap ditulisi dengan apapun. dan yang memberi tulisan atau membentuk adalah lingkungan dimana seorang anak dibesarkan.
  • Faktor bawaan yang bersangkutan (teori nativistik), tokohnya adalah Charles Darwin (1985) yang menegaskan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh bawaan individu yang diwariskan oleh kedua orang tuanya.
Faktor-faktor perkembangan manusia sama-sama memiliki kebenaran baik tentang teori behvioristik maupun teori nativistik, bahwasanya faktor lingkungan dan faktor genetik atau bawaan yang diwarisi oleh kedua orang tuanya, sangat menentukan terhadap pola perkembangan psikologi seseorang.

Ada beberapa aspek mengenai perkembangan manusia, yakni:

  1. perkembangan biologis
  2. perkembangan kognitif
  3. perkembangan psikososial
  4. perkembangan moral
  5. perkembangan psikoseksual
Dari beberapa aspek diatas bahwasanya perkembangan tersebut merupakan bentuk metamorfosis dalam kehidupan manusia yang tumbuh dan berkembang secara alamiah, sehingga menjadi sangat penting bagi setiap manusia untuk mempelajari dirinya sendiri untuk mengoreksi, mengevaluasi, dan mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri kita.

Fase perkembangan manusia yaitu:

Perkembangan kognitif dengan tokoh yang terkenal adalah Piaget. Ia meyakini bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi loleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. keaktifan anak merespon kedua pengaruh tersebut menjadi pengalaman bagi dirinya sendiri.

Beberapa tahapan yang akan dilalui seseorang dalam kehidupannya, yaitu :

  • tahap sensori motorik (2 tahun pertama dalam kehidupan), menitik beratkan pada aktivitas motorik dengan persepsinya, menemukan hubungan antara tindakan dengan konsekuensinya untuk representasi mental seperti kepermanenan objek.
  • Pra operasional (2-7 tahun), belum memahami aturan dan operasi tertentu (memisahkan kombinasi, transformasi informasi secara mental dan logis). 
  • Operasional kongkrit (7-11 tahun ; yakni menggunakan istilah abstrak tetapi melakukannya berkaitan dengan objek kongkrit, (melibatkan aspek sensorik).
  • Operasional Formal (11-12 tahun) ; yaitu mampu membuat penalaran bersifat simbolis dari berbagai kemungkinan, serta membuat antisipasi dan perencanaan secara sistematis.
Manusia akan tumbuh dan berkembang baik secara biologis maupun psikologis, sehingga faktor bawaan dan lingkungan cukup dominan mempenagruhi perkembangan manusia sampai akhir hayatnya.
Read more ...

Bacalah, Maka Kamu Pandai Menulis

Sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer secara khusus memberikan komentar tentang tokoh yang sering disebut oleh pemerintah kolonial sebagai "Indonesia's Grand Old Man, Agus Salim!". Bahkan, orang Belanda memujinya dengan mengatakan "Salim op zijn best"!

Salim adalah prototip pejuang Indonesia yang mengenyam pendidikan Belanda dan juga seorang otodidak. Ia adalah diplomat yang memiliki kemampuan berdebat cerdas, menguasai bahasa asing dengan baik, -- 7 bahasa asing dikuasainya antara lain Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Arab, Turki dan Jepang, -- dan menulis dengan militan. 

Laki-laki kurus kecil asal Batusangkar, Sumatera Barat, yang selalu menghisap rokok kretek itu tidak perlu mengemis untuk sebuah paspor hitam untuk "mengaum" di meja-meja diplomasi dunia. Salim diakui kepiawaian dalam berdiplomasi. Ia punya skil komunikasi tutur dan tulis sangat mumpuni yang menjadi modal utamanya sebagai diplomat.

Sosok Salim kelak akan menjadi pemantik "spesies" yang lebih hebat seperti Soekarno, Tan Malaka, Muhammad Hatta, M Natsir, Hamka dan lainnya. Kesemuanya bisa dialektika, membaca, dan menulis dengan sempurna.

Buku dan pena

Budaya membaca dan menulis seyogianya harus ditularkan dan diinspirasi dari seorang pemimpin. Bung Karno, yang sangat "gila" membaca, mewariskan buku sekaliber Di Bawah Bendera Revolusikepada bangsa ini.

Hatta dan 11 peti berisi buku yang dibawanya pulang ke tanah air setelah tafakur intelektualnya selama kurang lebih 11 tahun di Negeri Kincir Angin pun begitu. OA membuktikan bahwa buku adalah amunisi bagi perjuangan, sementara pena adalah meriamnya untuk memenangkan perjuangan itu.

Tentu, di era sekarang, kita pun masih membutuhkan buku dan pena sebagai amunisi dan meriam dalam era regionalisasi dan globalisasi ini. Bahkan lebih!

Faktanya, dan ini mengkhawatirkan, bahwa budaya membaca di Indonesia masih kurang. Itu kalau tak mau dikatakan memprihatinkan.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO 2012) mencatat indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Itu artinya, pada setiap 1.000 orang hanya ada satu orang yang punya minat membaca.

Masyarakat di Indonesia rata-rata membaca nol sampai satu buku per tahun. Tidak usah dibandingkan dengan Jepang dan Amerika yang rata-rata membaca 10-20 buku pertahun. Jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN, yang membaca 2-3 buku per tahun, kita pun masih sangat ketinggalan.Melihat itu, kita tentu membutuhkan generasi muda yang ada "garam" dalam setiap ucapannya, dan militan dalam tulisannya. Seperti tulisan-tulisan Agus Salim, Soekarno atau Hatta.

Sejatinya, Indonesia membutuhkan generasi muda yang menjadikan buku sebagai jendela pengetahuan untuk mendapatkan cakrawala ilmu dan kearifan. Generasi yang memiliki karakter ulama (agamis), intelektual, diplomat, satrawan, ahli debat ulung, dan guru yang  jenius. Juga, seperti Agus Salim atau Hamka.

Iqra

Dalam Islam, membaca merupakan perintah pertama yang diperintahkan Allah SWT. Hal itu tersebut dalam Al Qur'an surat Al- Alaq ayat 1-5. Iqra! Bacalah... 

"Membaca" adalah memahami hakikat dari segala yang tersirat, dan bukan hanya yang tersurat. Membaca bukan hanya dengan indra penglihatan. 

Seperti dijelaskan oleh M. Quraish Shihab dalam bukunya,Membumikan Al-Quran, kata Iqra dalam ayat tersebut, berarti "Bacalah"!. Itu perintah membaca, yang berasal dari kata qara’ayang mengandung arti menghimpun, menelaah, membaca, meneliti dan mendalami (tafakur). Tidakkah itu serupa dengan metodologi riset dalam istilah modern masa kini? 

Mari kita bangun kembali budaya baca dan tulis yang sebenarnya sudah kita warisi. Kita bisa memulainya dari lingkungan terkecil dan terdekat. Semua itu tentu untuk membangun (kembali) peradaban kita!

"Ilmu adalah buruan, dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan ikatan yang kuat, yakni menuliskannya." Itulah yang dikatakan Sayyidina Ali, sahabat Nabi Muhammad SAW.

Penulis : Indy Hardono
Penulis adalah pemerhati pendidikan dan bergiat sebagai koordinator tim beasiswa pada Netherlands Education Support Office di Jakarta.
Sumber : Kompas.com
Read more ...

Sunday, April 3, 2016

Jelang Ujian Nasional Mendikbud Berharap Orang Tua Siswa Tidak Membuat Ketegangan

Ujian Nasional akan di laksanakan senin 4 april 2016, selama 3 hari untuk tingkat SMA/ MA mulai tanggal 4-6 April 2016, dan Untuk SMK selama 4 hari mulai tanggal 4-7 April 2016.

"Jadi, buat orang tua jangan buat suasana yang menegangkan. buat anak-anak jalani ini dengan tenang dan buat penyelenggara jaga integritas". Ucap Anies

Anies menambahkan bahwa Ujian ini harus dijalani dengan kejujuran, sebab ini untuk mengetahui sejauh mana pencapaian di dapat oleh siswa.

Ia berharap kepada seluruh wali murid yang saat ini putra dan putrinya sedang menjalani ujian Nasional, tidak perlu membuat suasana tegang, biarkan anak-anak belajar dengan tenang, sehingga hasilnya pun bisa maksimal.

Menurut Anies Mantan Rektor Paramadina ini, bahwa hakekatnya Ujian Nasional adalah untuk berkaca, dimana letak kekurangan dan kelebihan kita, Ujian akan selalu di jalani oleh siapa saja, baik itu ujian yang bersama-sama, maupun ujian yang harus di jalani dengan sendiri-sendiri. 

Ujian Nasional tahun 2016 sebagai tolak ukur untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

Baca Juga : Plus - Minus UNBK 2016
Read more ...

Saturday, April 2, 2016

Berlayar di Tengah Samudra Kerinduan




Tuhan telah mempertemukan kita dalam waktu tak terduga
Seiring perjalanan, benih cinta itu tumbuh laksana bunga-bunga di taman bermekaran saat embun pagi menyapa..

Cinta kita telah menjadi satu..
 Jiwa kita sudah tidak terpisah oleh jarak dan ruang..
Entah mengapa Tuhan memisahkan raga kita dalam jarak panjang..
Hanya saja doa-doa yang selalu ku lantunkan..
dalam desahan nafas kerinduan..

Rasanya air mata ini sudah kering..
mengalir laksana tetesan embun
tiada henti menuai gelisah...

Demi Tuhan
Aku harus kuat menjalaninya..
Sebab Cinta adalah anugerah suci..
Betapa tidak cinta kita sedang di uji..

Mari lepaskan nafas kita 
Pada ketinggian langit 
Bertemu di atas awan..
menari dan bernyanyi bersama..
Mendaki sayap-sayap malaikat cinta

Doaku pada kesunyian malam
berharap mendekap bayangmu
Pada titian kerinduan..

Syahdunya rindu kita
Pada suratan takdir doa-doa kulayangkan..
Menjadikanmu sang permaisuri
Ku Mohonkan selalu untuk menjadi rindu yang halal

Tidak perlu mendengar celoteh mereka yang menghakimi..
Sebab cinta adalah kehendak dan milik-Nya.
Saat waktu yang tepat..
Gelisah penantianmu akan datang atas segala titah-Nya..
Bersabar dan ikhlas menjalaninya..

Saat ku tatap janur kuning di pinggir jalan
Aku selalu mengingatmu..
Meski raga sudah lama tak bertemu..
Ku harap bahagia selalu bersamamu

Kita berlayar di samudra rindu..
Suatu saat nanti akan sampai pada pelabuhan cinta
Tersenyum laksana mentari pagi menyapa dunia..
Itulah bahagia yang kita tunggu..
Berpeluk mesra dalam halalnya cinta....
Bersujud bersama dalam syukur tak terhingga...

Faisol

02 April 2016


Read more ...

Menunggu Sebuah Jawaban

Jika hidup ini dimaknai dengan sebuah teka-teki atas segala skenario yang datang dari Tuhan yang Esa, maka seluruh ummat manusia akan selalu bertanya tentang hidup, karir, jodoh, dan rizkinya masing-masing. dan tentu dari apa yang menjadi pertanyaan itu akan mendapatkan jawaban yang berbeda-beda satu sama lain, terlepas apakah jawaban  itu memuaskan, mengecewakan, atau tidak sesuai dengan harapan, apapun semua itu harus diterima dengan hati tulus dan sabar.

Seluruh peristiwa yang terjadi, semua atas dasar kehendak-Nya, baik itu senang, dan bahagia, sedih atau derita, merupakan ujian, tantangan, atau pendidikan yang di terapkan oleh sang maha kuasa kepada hamba-hambanya. Apapun itu bentuknya, semuanya harus di lewati dengan hati ikhlas untuk menerima segala kehendak-Nya.

Dunia ini ibarat sebuah panggung besar nan luas, dengan isi yang sangat beragam, di dalamnya ada pohon-pohon, bintang, lautan, dan manusia, seluruhnya di peruntukkan bagi manusia untuk dikelola semaksimal mungkin, karena manusia di berikan satu kelebihan yakni akal pikiran untuk senantiasa potensi berpikir di gunakakan sesuai dengan pengetahuan yang di dapatkan.

Kembali lagi pada sebuah pertanya "menunggu sebuah jawaban" maka hal itu tidak bisa kita hindari, kapan kebahagiaan itu datang? mengapa derita selalu menyelimuti jiwa kita? kemana arah hidup akan di tuju? apa yang menjadi sebab kesalahan yang sering kita lakukan? pertanyaan-pertanyaan itu kembali kepada diri kita masing-masing, bahwasanya kita memiliki pengalaman yang berbeda, dan pengetahuan berbeda pula, tinggal bagaimana kita menyikapi hadirnya problem di tengah kita untuk diselesaikan secara bijak.

Setiap manusia memiliki problem dengan kapasitas yang berbeda. Dalam kehidupan sosial-masyarakat problem terjadi karena adanya interaksi dan gesekan sosial antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, terjadi antar personal, tetapi ada problem secara komunal dalam naungan kelembagaan, seperti dalam konstek pemerintahan, orpol, ormas, dan lain sebagainya.

Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, maka sebenarnya kita hidup di bawah naungan NKRI, dan wajib menjaga, mempertahankan, dan mencintai Negara Indonesia ini dengan sepenuh hati. apa sebenarnya konstribusi kita terhadap NKRI ini sebagai negara yang di dalamnya terdiri dari masayarakat muslim, kristen katholik, kristen protestan, konghucu, budha, dan hindu? hal yang paling mudah yakni menjadi warga negara yang baik, dan mengikuti seluruh aturan yang di terapkan dalam kesatuan UUD republik Indonesia. Kemudian membangun rasa toleransi antar sesama warga negara dengan cara saling menghormati perbedaan.

Ancaman bagi NKRI saat ini adalah serangan budaya asing sangat berpengaruh dalam perkembangan kehidupan sosial-masyarakat, disamping itu pula, paham radikalisasi yang berujung teror di belahan negara ini, merebaknya pengedaran obat terlarang seperti Narkoba dan sejenisnya perlu untuk di antisipasi sedini mungkin, maka ke-aktif-an masyarakat untuk mencegah hal-hal di atas sangat di butuhkan untuk di sinergikan dengan aparat pemerintahan.

Budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga sangat melekat di tubuh birokrasi yang kemudian juga di ikuti oleh sebagian masyrakat, dimana akar persoalan yang terjadi ini sebenarnya? apakah problem pendidikan? Agama? Budaya? Ekonomi? atau persoalan mental untuk memperkaya diri sendiri, sehingga budaya korupsi ini menjamur terutama di tubuh birokrasi.

Hanya sang waktu dan peran dari orang tua mendidik putra-putrinya, suatu saat jawaban atas problem bangsa ini akan menjadi catatan sejarah atas maju atau mundurnya bangsa ini di kemudian hari.    
Read more ...

Friday, April 1, 2016

Potret Kemiskinan di Jember

Jember merupakan kabupaten terluas ke-3 setelahnya Surabaya dan kabupaten Malang, bahkan APBD dari pemerintah pusat Jember mendapatkan alokasi dana mencapai 1,7 Triliun di era pemerintahan MZA Djalal. Sebagai kabupaten yang cukup luas Jember memiliki peranan penting baik di regional, maupun nasional, tetapi ada beberapa aspek yang harus menjadi kajian bersama, yakni kemiskinan di Jember masih cukup tinggi, Pendidikan masyarakat masih cukup rendah dengan indikator banyaknya masyarakat yang buta huruf, terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil.

Pendidikan sangatlah penting sebagai wahana meningkatkan kualitas SDM masyarakat Jember, sehingga dengan SDM Meningkat, maka otomatis menjadi langkah untuk menuju daerah yang lebih maju. Program pendidikan gratis yang di canangkan oleh pemerintah baru dr. Hj. Faida MMR dan Kyai Muqit Arif, masih menjadi tanda tanya besar. Akankah program tersebut mampu untuk di realisasikan? Jika jawabannya mampu! dari mana alokasi dana yang di persiapkan untuk operasional pendidikan itu sendiri.
Menjadi diskursus bagi semua pihak, terutama bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan cita-cita luhur yakni mengratiskan pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai pada tingkat menengah pertama, sehingga dengan berbekal pendidikan menimal SMA/ SMK, maka memungkinkan generasi selanjutnya masyarakat Jember akan lebih maju.
Disinilah peran penting bagi pemangku kebijakan untuk segera melakukan terobosan baru merealisasikan pendidikan gratis bagi seluruh warga Jember yang masih dalam usia produktif.
Inilah salah satu potret kemiskinan di kabupaten Jember, Maka ketika membahas masalah kemiskinan, tidak pernah lepas dari kualitas SDM  masyarakat itu sendiri untuk melakukan perubahan dalam kehidupan sosial-masyarakat. Kualitas SDM masyarakat sangat di tentukan oleh sistem pendidikan di masing-masing instansi lembaga pendidikan, walaupun secara umum tidak lepas dari kebijakan menteri pendidikan.
Oleh karena itu kemiskinan dan pendidikan dua kawah candradimuka yang memiliki banyak persoalan di dalamnya, sehingga persoalan tersebut di organisir satu persatu dan membuat bagan skala prioritas, sehingga problem yang paling penting bisa di dahulukan untuk segera di selesaikan. 



Read more ...
Designed By Faisol Akhmad