Jika kita mendengar kisah nabi pertama kali yakni nabi Adam A.S, maka disitu ada rasa haru, sedih, dan tentu menyesakkan dada. Makhluk yang bernama Iblis, enggan di perintahkan untuk menghormati Adam, karena beranggapan Adam adalah makhluk rendah yang tercipta dari tnah liat. apa sebenarnya yang hendak dijadikan pembelajaran oleh Tuhan yang maha kuasa tentang kisah Adam dan Siti Hawa ini, yang terbuang dari tempat indah bernama syurga itu?
Coba kita renungkan kembali, makna dari sejarah manusia yang dipersepsikan sebagai makhluk paling sempurna dan pertama ini, bagi ummat muslim, tentu ada kisah yang sangat berharga dibalik itu semua, atas pertemuan, perpisahan, yang pada akhirnya bertemu kembali, ketika masih berada di dunia.
Sampai kapanpun Iblis itu akan membenci Adam dan anak keturunannya, bahkan kebencian itu sampai detik ini terus merajalela, karena kesombongan Iblis, terus membakar dirinya. Rasa cinta dan bahagia Adam dan Siti Hawa, ternyata telah mengundang rayuan Iblis untuk menjebaknya. Adam dan Hawa di rayu sedemikian rupa untuk memakan buah yang dilarang oleh Tuhannya, yakni buah Khuldi, sehingga itu membuat suatu kemarahan dari penguasa alam jagad raya ini, dan dilemparlah keduanya ke muka bumi, secara terpisah, bahkan perpisahan itu sampai antar Negara.
Kepedihan yang mendayu-dayu dirasakan oleh Adam dan Siti Hawa, karena keduanya saling membutuhkan untuk mencurahkan rasa cinta kasih. Adam mencari Siti Hawa, dan Siti Hawa pun mencari Adam untuk saling menyempurnkan antar keduanya, dan pada akhirnya atas kehendak Tuhan yang maha kuasa, keduanya saling bertemu, karena masing-masing hatinya menyimpan kerinduan yang mendalam satu lain.
Kisah di atas hakekatnya tidak berlaku terhadap nabi Adam dan Siti Hawa saja, namun hal itu juga berlaku terhadap anak, cucunya yang menjadi keturunannya, sebab rayuan Iblis itu tidak hanya berhenti disitu saja, bahkan rayuan Iblis itu sampai detik ini pun tetap berlaku. Pertemuan itu merupakan kisah cinta dan kerinduan Nabi Adam dan Siti Hawa, yang kemudian keduanya melahirkan anak-anak kembar.
Anak yang lahir pertama bernama Qobil dan Ikrimah, lalu kemudian anak kedua lahirlah Habil dan Labuda, dari anak-anak Adam dan Siti Hawa ini kemudian dinikahkan secara silang. Habil Menikah dengan Ikrimah, dan Qobil dinikahkan dengan Labuda, tetapi hal itu justru membuat persoalan baru. Qobil tidak terima dinikahkan dengan Labuda, karena Labuda adalah orang Jelek, hitam dan Labuda merasa tidak pantas untuk menjadi Istrinya.
Permasalah itu lantas membuat Qobil dan Habil bertarung untuk memperebutkan Ikrimah sebagai Istrinya, dan akhir cerita Habil kalah dan meninggal dalam pertarungan tersebut. pertanyaannya apakah kita ini adalah keturunan dari seorang pembunuh bernama Qobil? maka sesungguhnya Iri hati dan Dengki dalam hati manusia adalah Iblis yang paling berbahaya, karena ia bisa membunuh siapa saja yang menghalangi niatnya.