Home
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Friday, April 1, 2016

Potret Kemiskinan di Jember

Jember merupakan kabupaten terluas ke-3 setelahnya Surabaya dan kabupaten Malang, bahkan APBD dari pemerintah pusat Jember mendapatkan alokasi dana mencapai 1,7 Triliun di era pemerintahan MZA Djalal. Sebagai kabupaten yang cukup luas Jember memiliki peranan penting baik di regional, maupun nasional, tetapi ada beberapa aspek yang harus menjadi kajian bersama, yakni kemiskinan di Jember masih cukup tinggi, Pendidikan masyarakat masih cukup rendah dengan indikator banyaknya masyarakat yang buta huruf, terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil.

Pendidikan sangatlah penting sebagai wahana meningkatkan kualitas SDM masyarakat Jember, sehingga dengan SDM Meningkat, maka otomatis menjadi langkah untuk menuju daerah yang lebih maju. Program pendidikan gratis yang di canangkan oleh pemerintah baru dr. Hj. Faida MMR dan Kyai Muqit Arif, masih menjadi tanda tanya besar. Akankah program tersebut mampu untuk di realisasikan? Jika jawabannya mampu! dari mana alokasi dana yang di persiapkan untuk operasional pendidikan itu sendiri.
Menjadi diskursus bagi semua pihak, terutama bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan cita-cita luhur yakni mengratiskan pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai pada tingkat menengah pertama, sehingga dengan berbekal pendidikan menimal SMA/ SMK, maka memungkinkan generasi selanjutnya masyarakat Jember akan lebih maju.
Disinilah peran penting bagi pemangku kebijakan untuk segera melakukan terobosan baru merealisasikan pendidikan gratis bagi seluruh warga Jember yang masih dalam usia produktif.
Inilah salah satu potret kemiskinan di kabupaten Jember, Maka ketika membahas masalah kemiskinan, tidak pernah lepas dari kualitas SDM  masyarakat itu sendiri untuk melakukan perubahan dalam kehidupan sosial-masyarakat. Kualitas SDM masyarakat sangat di tentukan oleh sistem pendidikan di masing-masing instansi lembaga pendidikan, walaupun secara umum tidak lepas dari kebijakan menteri pendidikan.
Oleh karena itu kemiskinan dan pendidikan dua kawah candradimuka yang memiliki banyak persoalan di dalamnya, sehingga persoalan tersebut di organisir satu persatu dan membuat bagan skala prioritas, sehingga problem yang paling penting bisa di dahulukan untuk segera di selesaikan. 



Read more ...

Wednesday, March 16, 2016

Muhammad Ali Bocah 6 Tahun Harus rela menjadi Tulang Punggung Seluruh Keluarganya


Sejak di tinggal oleh bapaknya Muhammad Ali, Bocah 6 tahun ini harus rela menjadi tulang punggung keluarganya, mulai mencari nafkah, memasak, dan menyediakan hidangan bagi keluarganya.

Muhammad Ali yang masih duduk di Pendidikan Usia Dini (PAUD), tepatnya di Polewali Mandar Sulawesi Barat harus bertarung dengan kondisi keluarganya yang lemah.


Ali dengan segala keterbatasannya harus bekerja menjadi kuli serabutan, salah satunya dengan menajdi pemulung buah milik milik tetangganya.

Peran Muhammad Ali yang harus menghidupi seluruh keluarganya, karena kakaknya terbelakang mental, ibunya tuli dan buta, serta adiknya yang masih berumur 3 tahun. Beredarnya video tentang Ali bocah 6 tahun ini sudah mendapat banyak simpatik dari berbagai kalangan, bahkan TNI Distrik Militer ikut serta bersimpatik dengan membangunkan rumah bagi Ali.

Kisah Muhammad Ali hanya sebagian kecil yang terungkap oleh awak media, dan masih cukup banyak potret kemiskinan yang berada di negeri ini.
Read more ...

Tuesday, March 15, 2016

Senandung Pagi dan Kopi Plus

Selamat pagi, salam sejahtera, sehat jasmani dan rohani, semoga pagi ini aktivitas kita lancar dan di berkahi oleh Tuhan yang maha kuasa.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, salah satunya Negara ini penghasil kopi terbaik dunia dari 10 Negara yang ada di Belahan dunia.

Nah..Negara apa saja penghasil kopi terbaik di Dunia?, mari kita lihat dengan seksama.

1. Indonesia

Indonesia salah satu Negara yang menjadi eksportir Kopi terbesar di dunia. Di Amerika kopi asal Indonesia di sebut dengan kopi Java, meski kopi Java berada di perkebunan yang tidak begitu luas, namun di belahan pulau, baik di jawa maupun di luar jawa, jumlahnya cukup banyak. Jadi tidak heran kalau kopi Java memiliki aroma dan kekhasannya sendiri.

2. Brasil

Negara ini merupakan penghasil kopi terbaik di dunia, Brasil sudah menjadi produsen kopi sejak 150 tahun yang lalu, dan menghasilkan kopi terbaik dengan kekhasannya sendiri.

3. Kosta Rika

Negara ini sudah memproduksi kopi sejak tahun 1779, dan menghasilkan biji kopi terbaik di dunia. di Kosta Rika kopi dengan ciri khas negara tersebut telah menjadi produsen terbaik di dunia.

4. Colombia

Colombia merupakan Negara dengan penghasil kopi yang melimpah dan menyajikan rasa yang berbeda dari Negara lainnya. Negara ini adalahs alah satu eksportir terbaik di dunia.

5. Vietnam

Negara ini diperkenalkan tentang kopi oleh orang-orang Perancis sejak tahun 1857 dimasa koloniaslisasi. Sejak saat itu Negara ini telah menjadi penghasil kopi terbaik, dan telah di distribusikan ke belahan dunia, sehingga mampu meningkatkan pendapatan mereka.

6. Ethiopia

Negara ini di kenal sebagai tempat kelahiran kopi yang pada waktu itu di sebut dengan "kaffa" yang artinya kopi. Ethiopia memiliki sejarah dan cerita menarik mengenai kopi dan perkembangannya, dan faktanya Negara ini menjadi produsen terbaik di belahan dunia.

7. India

Negara ini salah satu termasuk pengahasil kopi terbaik di beklahan dunia. perkebunan kopi terbaik di India terdapat di Kerala, Karnataka, dan Tamil Nadu. India juga populer dengan kopi Malabar dan Robustanya.

8. Honduras

Negara ini salah satu penghasil kopi terbaik di dunia, karena di dukung oleh iklim dan suhunya, sehingga tidak heran kalau kopi Honduras sangat berbeda dalam soal rasa. Di Honduras tanaman kopi menjadi tanaman prioritas yang di kembangkan diNegara ini.

9. Meksiko

Negara ini terkenal dengan kopi Arabicanya. Di Meksiko Kopi pertama kali di perkenalkan oleh Antillen pada akhir abad ke-18.

Kopi di Meksiko merupakan tanaman yang paling penting, karena Negara ini salah satu ekspor kopi ke Amerika Serikat.

10. Peru

Peru adalah Negara yang populer dengan panghasil biji kopi organiknya yang bebas dari bahan kimia dan zat-zat anorganik.

Dari sedikit informasi mengenai negara-negara penghasil kopi terbaik di dunia ini, dan salah satunya adalah Indonesia yang masuk dalam kategori penghasil kopi terbaik merupakan kebanggaan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia.




Read more ...

Thursday, September 10, 2015

Jurus Baru Pemerintah di Bidang Pembangunan Ekonomi

Mengatasi iklim perekonomian yang kian lesu pemerintah mengeluarkan jurus baru bertajuk paket September 1. Paket kebijakan ekonomi dimaksudkan memutar roda perekonomian yang sedang melambat, meliputi tiga hal yang dinilai sangat strategis.

Pertama, mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokrasi, penegakan hukum, dan kepastian usaha. Kedua, mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan, dan penyelesaian proyek strategis nasional.

Ketiga, meningkatkan investasi di sektor properti. Mampukah jurus baru ini segera mematahkan rintangan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek? Ya, harapannya seperti itu. Yang jelas, dalam penantian pengumuman paket September 1 itu indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kompak menguat.

Indeks naik 16,771 poin (0,39%) ke level 4.335,362 pada penutupan perdagangan kemarin. Sedang nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.226 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin dibanding pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang bertengger di level Rp14.275 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan sesi pertama indeks melaju 28,894 poin (0,67%) ke level 4.347,485, bahkan sempat menyentuh titik tertinggi pada level 4.366,254. Sentimen positif yang menyentuh pasar saham selain dipicu kondisi positif pasar global, investor sangat menanti paket kebijakan pemerintah yang baru diumumkan menjelang petang kemarin.

Mengapa pemerintah begitu optimistis paket kebijakan ekonomi bakal direspons positif dunia usaha? Dalam kaitan mendorong daya saing industri nasional, pemerintah memastikan 89 peraturan yang dirombak dari 154 peraturan yang dievaluasi. Dengan demikian, dapat meminimalkan duplikasi peraturan yang tidak relevan dan menghambat daya saing industri nasional.

Sejumlah peraturan baru yang sejalan dengan penguatan industri juga disiapkan. Langkah lainnya menyederhanakan dan memperbaiki prosedur perizinan, menguatkan sinergi, dan menggunakan layanan berbasis elektronika. Selanjutnya, terkait langkah mempercepat proyek strategis nasional, pemerintah menempuh penyederhanaan izin tata ruang dan penyediaan lahan, percepatan pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta diskresi dalam hambatan masalah hukum.

Selain itu, peran kepala daerah diperkuat untuk mendukung percepatan proyek strategis nasional. Adapun peningkatan investasi di sektor properti pemerintah mendorong pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, serta memberi kesempatan lebih besar kepada investor yang bergerak di bidang properti.

Presiden Joko Widodo menegaskan, berkomitmen menyelesaikan paket kebijakan ekonomi hingga tiga paket sepanjang September dan Oktober 2015. Penerbitan paket kebijakan ekonomi untuk menguatkan perekonomian domestik memang sebuah langkah yang harus dilakukan dalammenangkalgejolakperekonomianglobal.

Persoalannya, apakah kebijakan tersebut dapat segera dirasakan dampaknya atau masih memerlukan waktu panjang? Indikatornya sangat sederhana kalau pelaku usaha memberi respons positif itu artinya jurus baru tersebut mengenai sasaran untuk jangka pendek seperti yang diharapkan.

Pengaruh eksternal terkait gejolak ekonomi dunia memang membuat kondisi pemerintah ”panas-dingin” menyangkut rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS yang tiada kepastian, dan penurunan pertumbuhan ekonomi China. Ibaratnya, kalau kedua negara penguasa ekonomi dunia itu batuk, Indonesia akan demam sebagai dampaknya.

Padahal, kita paham bahwa AS dan China adalah mitra dagang utama Indonesia. Lalu pertanyaan berikutnya, bagaimana mengimplementasikan dengan tepat paket kebijakan ekonomi itu? Setidaknya kita berharap para pengambil kebijakan, terutama selevel menteri, tidak selalu memunculkan kegaduhan yang tidak penting, seperti kasus program listrik.

Kita khawatir apa yang dikehendaki Presiden seperti yang tertuang dalam paket September 1, justru lain bunyinya di kalangan pembantu Presiden sendiri. Jadinya, semua bingung dan kontraproduktif.


Read more ...

Wednesday, September 2, 2015

Prediksi tahun 2015 Perekonomian Indonesia akan meningkat

Awal tahun 2015 menjadi momentum tepat untuk memprediksi kondisi perekonomian Indonesia kedepan. Sebagai salah satu negara yang baru saja mengalami perombakan politik, serangkaian kebijakan baru tentunya akan mempengaruhi proyeksi ekonominya. Meskipun laju perekonomian di tahun lalu mengalami perlambatan, namun sejumlah ahli dan ekonom justru memprediksi bahwa di tahun 2015 perekonomian Indonesia akan mengalami peningkatan. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Bahkan ditengah kondisi ekonomi internasional yang terbilang pesimis dalam beberapa tahun terakhir? Berikut ini sejumlah data yang dikumpulkan dari data-data Bank Indonesia dan sejumlah kalangan mengenai perkembangan ekonomi di tahun 2015.
Pada pertengahan Januari lalu, Bank Indonesia menetapkan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 8,00% dan 5,75%. Kemudikan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di 2014 dan prospek ekonomi 2015 dan 2016 yang menunjukkan bahwa kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4±1% pada 2015 dan 2016, dan mendukung pengendalian defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.
Mengacu pada evaluasi terhadap perekonomian di tahun lalu, di tahun ini Bank Indonesia memperkirakan  perekonomian Indonesia semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, ditopang oleh perbaikan ekonomi global dan semakin kuatnya reformasi struktural dalam memperkuat fundamental ekonomi nasional.
Perekonomian Indonesia tahun 2014 diprakirakan tumbuh sebesar 5,1%, melambat dibandingkan dengan 5,8% pada tahun sebelumnya. Dari sisi eksternal, perlambatan tersebut terutama dipengaruhi oleh ekspor yang menurun akibat turunnya permintaan dan harga komoditas global, serta adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah. Meskipun ekspor secara keseluruhan menurun, ekspor manufaktur cenderung membaik sejalan dengan berlanjutnya pemulihan AS. Dari sisi permintaan domestik, perlambatan tersebut didorong oleh terbatasnya konsumsi pemerintah seiring dengan program penghematan anggaran.
Sementara itu, kegiatan investasi juga masih tumbuh terbatas. Kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih cukup tinggi terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap solid. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,4-5,8%. Berbeda dengan 2014, di samping tetap kuatnya konsumsi rumah tangga, tingginya pertumbuhan ekonomi di 2015 juga akan didukung oleh ekspansi konsumsi dan investasi pemerintah sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif, termasuk pembangunan infrastruktur.
Dari Segi Properti
Dan tidak kalah seksinya jika membahas perkembangan ekonomi dari segi properti, seperti psatnya pertumbuhan pusat perbelanjaan di JABODETABEK dan beberapa kota besar seperti Bandung dan Surabaya. Berdasarkan riset Boston Consulting Group, Indonesia saat ini memiliki 45 juta orang yang tergolong dalam kelas menengah yang memiliki kebiasaan membelanjakan uangnya di luar kebutuhan utama, hal inilah yang memicu pertumbuhan pusat perbelanjaan tersebut. Namun tidak berhenti di pertumbuhan pusat perbelanjaan saja. Pertumbuhan positif pun diperkirakan akan dialami semua bagian sektor seperti apartemen, perkantoran komersial, hotel, maupun kawasan industri.
Dari Segi Industri Petrokimia
Industri petrokimia di Indonesia masih dalam tahap berkembang. Konsumsi per kapita saat ini rendah dibandingkan dengan Negara lainnya di ASEAN. Meskipun permintaan yang rendah, namun tingkat pertumbuhan yang terjadi tergolong sehat pada 5 – 8% per tahun yang diperkirakan akan maju.
Dari Segi Gas Alam
Indonesia memproduksi sekitar 3 triliun kubik gas alam setiap tahunnya dan itu mengalami pertumbuhan baik sekitar 2,5 – 3,0% setiap tahunnya. Gas alam menyumbang 25% dari pasokan energy dalam negeri. Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir terbesar gas alam cair di dunia. Permintaan domestik untuk gas alam diperkirakan akan lebih besar dari pasokan domestic di tahun-tahun mendatang karena produsen gas dapat menuntut harga yang lebih tinggi di pasar internasional.
Read more ...
Designed By Faisol Akhmad