Jember merupakan kabupaten terluas ke-3 setelahnya Surabaya dan kabupaten Malang, bahkan APBD dari pemerintah pusat Jember mendapatkan alokasi dana mencapai 1,7 Triliun di era pemerintahan MZA Djalal. Sebagai kabupaten yang cukup luas Jember memiliki peranan penting baik di regional, maupun nasional, tetapi ada beberapa aspek yang harus menjadi kajian bersama, yakni kemiskinan di Jember masih cukup tinggi, Pendidikan masyarakat masih cukup rendah dengan indikator banyaknya masyarakat yang buta huruf, terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil.
Pendidikan sangatlah penting sebagai wahana meningkatkan kualitas SDM masyarakat Jember, sehingga dengan SDM Meningkat, maka otomatis menjadi langkah untuk menuju daerah yang lebih maju. Program pendidikan gratis yang di canangkan oleh pemerintah baru dr. Hj. Faida MMR dan Kyai Muqit Arif, masih menjadi tanda tanya besar. Akankah program tersebut mampu untuk di realisasikan? Jika jawabannya mampu! dari mana alokasi dana yang di persiapkan untuk operasional pendidikan itu sendiri.
Menjadi diskursus bagi semua pihak, terutama bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan cita-cita luhur yakni mengratiskan pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai pada tingkat menengah pertama, sehingga dengan berbekal pendidikan menimal SMA/ SMK, maka memungkinkan generasi selanjutnya masyarakat Jember akan lebih maju.
Disinilah peran penting bagi pemangku kebijakan untuk segera melakukan terobosan baru merealisasikan pendidikan gratis bagi seluruh warga Jember yang masih dalam usia produktif.
Inilah salah satu potret kemiskinan di kabupaten Jember, Maka ketika membahas masalah kemiskinan, tidak pernah lepas dari kualitas SDM masyarakat itu sendiri untuk melakukan perubahan dalam kehidupan sosial-masyarakat. Kualitas SDM masyarakat sangat di tentukan oleh sistem pendidikan di masing-masing instansi lembaga pendidikan, walaupun secara umum tidak lepas dari kebijakan menteri pendidikan.
Oleh karena itu kemiskinan dan pendidikan dua kawah candradimuka yang memiliki banyak persoalan di dalamnya, sehingga persoalan tersebut di organisir satu persatu dan membuat bagan skala prioritas, sehingga problem yang paling penting bisa di dahulukan untuk segera di selesaikan.