Home

Monday, April 18, 2016

Mengapa Iblis Itu Iri dan dengki terhadap Adam dan Hawa?

Jika kita mendengar kisah nabi pertama kali yakni nabi Adam A.S, maka disitu ada rasa haru, sedih, dan tentu menyesakkan dada. Makhluk yang bernama Iblis, enggan di perintahkan untuk menghormati Adam, karena beranggapan Adam adalah makhluk rendah yang tercipta dari tnah liat. apa sebenarnya yang hendak dijadikan pembelajaran oleh Tuhan yang maha kuasa tentang kisah Adam dan Siti Hawa ini, yang terbuang dari tempat indah bernama syurga itu? 

Coba kita renungkan kembali, makna dari sejarah manusia yang dipersepsikan sebagai makhluk paling sempurna dan pertama ini, bagi ummat muslim, tentu ada kisah yang sangat berharga dibalik itu semua, atas pertemuan, perpisahan, yang pada akhirnya bertemu kembali, ketika masih berada di dunia.

Sampai kapanpun Iblis itu akan membenci Adam dan anak keturunannya, bahkan kebencian itu sampai detik ini terus merajalela, karena kesombongan Iblis, terus membakar dirinya. Rasa cinta dan bahagia Adam dan Siti Hawa, ternyata telah mengundang rayuan Iblis untuk menjebaknya. Adam dan Hawa di rayu sedemikian rupa untuk memakan buah yang dilarang oleh Tuhannya, yakni buah Khuldi, sehingga itu membuat suatu kemarahan dari penguasa alam jagad raya ini, dan dilemparlah keduanya ke muka bumi, secara terpisah, bahkan perpisahan itu sampai antar Negara. 

Kepedihan yang mendayu-dayu dirasakan oleh Adam dan Siti Hawa, karena keduanya saling membutuhkan untuk mencurahkan rasa cinta kasih. Adam mencari Siti Hawa, dan Siti Hawa pun mencari Adam untuk saling menyempurnkan antar keduanya, dan pada akhirnya atas kehendak Tuhan yang maha kuasa, keduanya saling bertemu, karena masing-masing hatinya menyimpan kerinduan yang mendalam satu lain.

Kisah di atas hakekatnya tidak berlaku terhadap nabi Adam dan Siti Hawa saja, namun hal itu juga berlaku terhadap anak, cucunya yang menjadi keturunannya, sebab rayuan Iblis itu tidak hanya berhenti disitu saja, bahkan rayuan Iblis itu sampai detik ini pun tetap berlaku. Pertemuan itu merupakan kisah cinta dan kerinduan Nabi Adam dan Siti Hawa, yang kemudian keduanya melahirkan anak-anak kembar.

Anak yang lahir pertama bernama Qobil dan Ikrimah, lalu kemudian anak kedua lahirlah Habil dan Labuda, dari anak-anak Adam dan Siti Hawa ini kemudian dinikahkan secara silang. Habil Menikah dengan Ikrimah, dan Qobil dinikahkan dengan Labuda, tetapi hal itu justru membuat persoalan baru. Qobil tidak terima dinikahkan dengan Labuda, karena Labuda adalah orang Jelek, hitam dan Labuda merasa tidak pantas untuk menjadi Istrinya.

Permasalah itu lantas membuat Qobil dan Habil bertarung untuk memperebutkan Ikrimah sebagai Istrinya, dan akhir cerita Habil kalah dan meninggal dalam pertarungan tersebut. pertanyaannya apakah kita ini adalah keturunan dari seorang pembunuh bernama Qobil? maka sesungguhnya Iri hati dan Dengki dalam hati manusia adalah Iblis yang paling berbahaya, karena ia bisa membunuh siapa saja yang menghalangi niatnya.


Read more ...

Friday, April 15, 2016

Gelombang dan Sistem Kerja Otak Manusia

Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalograms dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.

Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya.Hari ini i-dus.combertemakan tentang”Cekidot : Teori2 Gelombang Otak [menjelaskan fenomena hantu, hipnotis, mimpi, dsb]. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran. kami akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.

Secara umum terbagi 4 yaitu BETA, THETA, ALPHA, dan DELTA. Berikut penjelasannya :

Gelombang Otak pada Manusia

BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)

Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda.
Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh

ALPHA ( 8 hz – 12 hz )

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar.

Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi.

THETA ( 4 hz – 8 hz )

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan gelombang otak ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang otak theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.

Bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang otak ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.

Gelombang otak theta juga dikenal sebagai “gelombang ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah “GOD SPOT” ditemukan.
Terjadi pada saat seseorang mengalami keadaan sangat mengantuk

DELTA (0.5 hz – 4 hz)

Adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.

Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap

Gelombang Otak Lainnya :

GAMMA (16 hz – 100 hz)

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh.

Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz)

SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .

Schumann Resonance (7.83 hz)

Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.

METODE stimulasi GELOMBANG OTAK

Stimulasi gelombang otak adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala.

Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .


Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya. (semoga bermanfaat)
Read more ...

Thursday, April 14, 2016

Ku Tunggu Ridho-Mu

Berlayar di samudra air mata..

Atas nama cinta, engkau pertemukan aku dengannya..

Atas nama cinta pula, engkau pisahkan raga kami..

Atas nama cinta pula Engkau satukan jiwa kami dalam jarak yang cukup jauh..

Aku masih sangat berharap, atas nama cinta Engkau akan menyatukan kami disinggasana ridho-Mu

Pertemuan itu telah membawa luka mendalam..

Namun aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengannya..

Meski orang telah mengumbar keburukannya di hadapanku..

Bahkan  di depan mataku sendiri...

Aku pun tak peduli dengan semuanya...

Karena aku tidak melihat dengan mata biasa...

Yang ku pandang dengan mata hati nurani...

Aku telah memilihmu...

Berharap Tuhan Merestui dan Meridhoi..

Mempertahankan pilihan, adalah kewajiban yang harus ku penuhi..

Ku jalani ujian ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan..

Semoga Allah yang maha kuasa menyatukan jiwa kita..

Meski harus melalui derasnya air mata..
Read more ...

Wednesday, April 13, 2016

Kita Hanyalah Anak Pinggiran Yang Lahir Dilereng Gunung

Ada dua jalan dalam kehidupan ini, pertama hidup enak dengan segalan kenikmatan dan kakayaan yang telah diwariskan oleh orang tua, sehingga dipersepsikan oleh orang lain bahwa kita sudah hidup enak, nyaman dan mapan, sementara bagi para pelakunya belum tentu hal semacam demikian enak, nyaman dan mudah. kedua hidup penuh derita alias tidak enak sama sekali, ini juga bagian dari persepsi manusia sesuai dengan situasi dan kondisi yang terlihat oleh pandangan mata, sehingga hal itu menjadi persepsi umum yang diamini oleh kebanyakan orang. Jika hidup ini diibaratkan seorang musafir, maka hakekatnya hidup ini adalah perjalanan manusia yang akan selalu dibenturkan dengan situasi dan kondisi, yang bisa dirasakan secara langsung baik dalam diri sendiri secara internal maupun dalam tatanan masyarakat secara umum.

Kita anak-anak yang lahir di lereng-lereng gunung, secara geografis kehidupannya lebih keras dan penuh dengan derita, baik kekuarangan secara ekonomi, haus akan pengetahuan, arena cita-cita kerapkali harus berbenturan dengan kondisi ekonomi. Namun hal yang prinsip bahwasanya jangan pernah putus memohon pertolongan kepada pemilik hidup ini, karena hakekatnya semua perjalanan hidup manusiaidak pernah  terlepas dari kehendak-Nya.

Hinaan dan cacian adalah bagian-bagian yang tidak terpisahkan, ibarat orang memasak itu semua adalah bumbu-bumbu cinta dari perspektif berbeda, hanya kebuntuan cara berpikir kita yang kemudian hinaan dan cacian itu di anggap sebagai luka mendalam. Secara manusiawi hal itu akan dirasakan sama oleh setiap insan, yang membedakan satu sama lain adalah kapasitas kita untuk menerima dan mengevaluasi apa sebenarnya yang menjadi kekurangan kita, sehingga pembenahan dalam diri bisa terus diperbaiki.

Banyak para tokoh nasional dari latar belakang kehidupannya dalam lingkaran situasi dan kondisi yang sangat tidak enak, seperti Komarudin Hidayat, D. Zawawi Imron, Nur Cholis Madjid, Gus Dur, dan masih banyak lagi yang tidak perlu kami sebutkan satu persatu.

Tokoh-tokoh yang kami sebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja, sebagai ilustrasi bahwa jangan pernah merasa tidak bisa, atau merendahkan diri atas kemampuan yang kita miliki. selama manusia mau berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya, mimpi-mimpi besar yang menjadi tujuan hidup itu pasti suatu saat nanti akan sampai pada pelabuhannya.

Sesungguhnya manusia dicipta sebagai seorang hamba, maka harus tunduk dan patuh kepada Tuhannya. sebagai wakil Tuhan, manusia dicipta untuk menjadi seorang pemimpin bagi kaumnya, serta mampu melanjutkan pembangunan dimuka ini dengan segudang prestasi dan karya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Disinilah manusia juga sebagai makhluk sosial yang membutuhkan terhadap orang lain.

Anak pinggiran cukup identik dengan anak yang lahir dilereng gunung. Anak ingusan, anak dengan perawakan yang amburadul, serta anak-anak yang dididik seadanya oleh orang tua mereka. 
Read more ...

Begini Ini Pendidikan? Begini Ini Sekolah?

Sekolah yang diharapkan menjadi lingkungan paling aman dan nyaman untuk belajar justru menghadirkan ancaman. LSM Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW), awal Maret 2015, merilis fakta mencengangkan. 84 % anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah. Saatnya para orangtua mulai menata ulang cara pandangnya terhadap sekolah. Kembali menilai kebijakan dan model pendidikannya. 

Mengkritisi bagaimana guru mendidik siswanya. Mencermati pergaulan sosial di lingkungan sekolah.  Semua itu bukan semata-mata untuk menjatuhkan apalagi membuka borok sekolah. Orangtua hendaknya tidak pasrah bongkokan dan sekolah menerimanya begitu saja. Kerja sama yang harmonis namun dilandasi nalar yang kritis akan meminimalisir tindak kekerasan anak di sekolah. 

Tidak setiap orangtua peduli dengan sekolah. Merasa sudah membayar mahal sesuai layanan dan fasilitas yang dijanjikan sekolah merupakan alasan klasik yang kerap disampaikan orangtua. Wali siswa adalah konsumen pendidikan. Mengirimkan bahan baku - anak-anak mereka - agar diolah, diproduk, dicetak oleh sekolah. 

Pabrik manusia itu bernama sekolah. Pabrik-pabrik itu berlomba memasang platform, memajang visi misi, menawarkan fasilitas dan layanan, melambungkan mimpi masa depan konsumennya. Sebagai penikmat industri persekolahan, orangtua mungkin tidak menyadari, atau sadar tapi menutup mata terhadap filosofi dan makna pendidikan.  Apalagi kini tidak sedikit sekolah makin gencar membangun pencitraan. Sekolah yang bertumpu pada pencitraan untuk mengesankan pendidikan berkualitas, ibarat makanan, ia terlalu mengandalkan bumbu penyedap kimiawi. Tidak natural. Enak untuk saat ini. Menabung penyakit untuk masa depan. Setali tiga uang. Kelas sosial menengah ke atas sangat akrab dengan budaya pencitraan. 

Mereka memilih sekolah bukan terutama dilandasi pengetahuan dan kesadaran filosofi pendidikan. Sekolah dengan biaya mahal dan terkesan elit menjadi pilihan mereka untuk meneguhkan posisi kelas sosial. Sekolah bergeser dari lingkungan untuk menyemai bibit harkat manusiawi siswa menjadi pabrik yang mencetak produk manusia masa depan. Pabrik-pabrik itu dihidupi oleh mesin-mesin kalkulatif-transaksional dengan pesan moral sudah sewajarnya pendidikan itu mahal.  Sekolah elit harus mahal. Sekolah berkualitas jangan sampai berbiaya murah. Padahal tidak sedikit sekolah murah tapi tidak murahan. 

Konsumen kelas sosial menengah ke atas mengamini konsumerisme pendidikan itu. Tanpa merasa perlu bernalar kritis dan menghujam ke akar hakekat pendidikan.  Diperlukan penelitian dan survei serius untuk mengungkap seberapa luas kecenderungan ini berkembang di masyarakat. Meski demikian, tidakkah kita menangkap fenomenanya dengan mata telanjang? Sekolah tidak lagi menjadi taman siswa. Ia disulap, didesain, dikondisikan semewah mungkin. Pendidikan yang diwakili bentuknya oleh sekolah kerap dianggap kemewahan. 

Nuansa struktur kelas sosial hingga hari ini masih mewarnai sikap masyakarat memandang pendidikan. Bukankah hal itu mencerminkan egoisme di kedua belah pihak: egoisme sekolah dan egoisme wali siswa? Egoisme sekolah diindikasikan oleh sikap transaksional dalam melayani pendidikan siswa.  Egoisme wali siswa ditandai oleh kesanggupan membayar berapapun dana yang dibutuhkan sekolah. 

Dua egoisme bertarung saling menuntut. Lalu dimanakah para siswa berada? Yang pasti siswa berada di bawah tekanan kedua pihak: sekolah dan orangtua. Sekolah menekan siswanya agar mencapai standar minimal nilai pelajaran yang telah ditetapkan guru. Di rumah orangtua memasang standar nilai pelajaran anaknya harus seratus.  Bila tidak tercapai anak harus siap diinterogasi dan guru wajib dipertanyakan kompetensi mengajarnya. Di antara pertarungan dua kepentingan ini adakah yang memihak harkat manusiawi siswa? Anak frustasi. Sekolah dan rumah menjelma neraka. Psikologi jiwanya bolong. Ia menutupinya dengan pelampiasan-pelampiasan. Main game. Browsing tanpa arah. Bullying di sekolah. Saling ejek dengan teman. Tawuran. Begini ini pendidikan? Begini ini sekolah? 

Penulis : Achmad Saifullah Syahid
Read more ...

Pendidikan Anak Tanggung Jawab Kami, Kita, dan Mereka

Indonesia sebagai Negara Kesatuan dengan asas Pancasila sebagai falsafah Negara, dan UUD 1945 sebagai pedoman yang kemudian di interpretasikan dan di implementasikan dalam peraturan di segala sektor, sebagai bentuk dari regulasi kebijakan pemerintah yang mengalami pasang-surut dalam proses pelaksanaannya. Berbicara tentang pendidikan khususnya di Indonesia secara umum masih memiliki segudang pekerjaan, baik bagi pemerintah, pendidik, masyarakat, ilmuan, praktisi pendidikan maupun peneliti, bahwasanya apa sebenarnya akar dari pendidikan itu sendiri, yang merupakan cikal-bakal pembentuk generasi penerus untuk mengelola dan menjalankan sistem pemerintahan dalam suatu Negara.

Pendidikan menjadi syarat utama untuk menggali pengetahuan, mengembangkan potensi dalam diri, dan yang pasti adalah membimbing, mengarahkan, serta membina peserta didik untuk menjadi manusia toleran, manusia yang memanusiakan, serta memberikan ruang kemerdekaan bagi peserta didik untuk mengeksplor seluruh kemampuannya, guna memberikan bekal bagi para generasi bangsa ini menjadi manusia berkahlaq, berilmu, dan menjadi manfaat bagi diri sendiri, kedua orang tua, masyarakat, dan lebih luas lagi konstribusinya bagi keberlangsungan suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bangsa ini akan menjadi kuat, sangat bergantung terhadap sistem pendidikan yang mampu bersinergi dengan situasi dan kondisi masyarakatnya. Berbicara pendidikan khususnya di Indonesia, maka tidak akan lepas dari regulasi perekonomian, karena selama ini perjalanan pendidikan, meskipun di dengungkan adanya pendidikan gratis, menurut analsisi kami pemerintah masih belum mampu untuk menggaransi atau menciptakan pendidikan gratis bagi masyarakatnya, mengingat masyarakat Indonesia yang masih benyak yang hidup dibawah garis kemiskinan, sehingga pemerintah harus terus mendorong dan melakukan akselerasi di aspek perekonomian, dengan mengembangkan unit-unit usaha kecil menengah dalam rangka meminimalisir angka kemiskinan, sehingga anak-anak kurang mampu masih bisa melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi.

Hakekatnya pendidikan adalah tanggung jawab kami, kita dan mereka, siapa mereka? dalam hal ini ada pemerintah pemangku kebijakan dan pembuat sistem yang disebut dengan kurikulum yang telah mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. kemudian pelaksana pendidikan, dalam hal ini secara struktural ada kepala sekolah dan jajarannya serta guru yang sudah berkompeten untuk memberikan pelajaran dan mengajar sesuai dengan metode dan hati, dan terakhir dukungan penuh dari masyarakat atau wali murid menjadi sangat penting bagi keberlangsungan suatu pendidikan anak, disinilah peran keluarga sebagai sekolah utama, dan pertama kali seorang anak akan banyak belajar dari lingkungannya.

Read more ...

Wednesday, April 6, 2016

Rinduku Dalam Dekapan Sang Rembulan

Ingin segera berjumpa
Dalam tarian semesta
Awan mendung masih belum sirna, sebab duka panjang dalam jiwa
Menari-nari bak meriam perang mengusir belanda..

Lelah dengan butiran air mata yang terus tumpah..
Membasahi jiwa-jiwa luka,,
Perih dan pedih telah kubawa berlari,,,
Berharap sang rembulan memelukku dengan erat..

Kini hanya doa-doa pada Tuhan...
Agar dua raga kita kembali bertemu
Hingga akhir hayat menjemput dengan terang..

Bulan peluklah aku dengan cinta dan kasih sayang
Dengan ketulusan hati nurani tanpa dendam..
Dan janganlah engkau sesekali membohongi nuranimu..
Karena itu akan membuatmu celaka sepanjang perjalanan hidupmu..







Read more ...

Banyak orang Ingkar berbaju Islam

"Ingatlah bahwa Hidup itu adalah senda gurau dan permainan belaka", tetapi jangan sampai di permainkan oleh hidup yang penuh dengan senda gurau saja.

Hal di atas adalah ayat dalam Al-Qur'an yang menegaskan kepada kita, bahwa jangan sampai terjebak dalam logika tanpa dasar pengetahuan, sehingga hanya akan berjalan di kegelapan sepanjang hidup. Bagi kaum muslim, al Qur'an dan Al-Hadist adalah dua pusaka peninggalan Nabi besar Muhammad SAW untuk dipelajari, dikaji, ditelaah, dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam perjalanan hidup ini akan selalu menemukan makna dari situasi dan kondisi yang melingkupi kehidupan kita.

Tuhan akan selalu menguji iman hambanya, apakah ia akan lulus dengan predikat baik, kurang baik, atau kurang sekali, semua itu sangat tergantung kepada kita sebagai seorang hamba. Bahagia dan derita akan selalu disandingkan, maka sebenarnya tidak perlu kwatir ketika kita berada dalam posisi derita, karena hakekatnya di balik derita akan ada hikmah dan kebahagiaan yang bisa dipetik.

Sungguh terasa aneh, ketika orang yang menganggap dirinya muslim, tetapi gagal paham mempelajari Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, yang kemudian hanya memunculkan klaim, kafir...kafir...dan kafir, sementara pengingkaran dirinya terhadap hati nurani yang suci justru tidak pernah di lihat.

Sangat disayangkan orang yang tidak tahu Islam, namun sok tahu Islam, dan lebih aneh lagi ketika tahu Islam kulit luarnya saja, mencoba untuk mencari pengikut sebanyak-banyaknya dengan menjadi kyai yang pada ujung-ujungnya, suka mengkafirkan sesama manusia, dengan konsepsi doktrinasi kepada kaum awam, ini menjadi aneh tapi nyata.

Berapa persen sebenarnya orang Muslim yang benar-benar mempelajari agama yang dipeluknya? dalam konstek saat ini banyak orang yang hanya mengaku-ngaku Islam, namun justru meninggalkan ajaran Islam itu sendiri, sehingga tidak heran kalau kesesatan dalam hidup kerap terjadi.

Islam adalah agama yang damai, Islam bukanlah agama teroris, yang seringkali diisukan, bahkan orang muslim menjadi tertuduh, sebab banyak ummat muslim yang melakukan teroro dimana-mana. hakekatnya itu semua adalah pengingkaran terhadap ajaran Islam itu sendiri.



Read more ...

Tuesday, April 5, 2016

Wahai Pelipur Laraku

Engkau adalah penyebab kepedihanku..
Meski demikian, cinta yang kurasakan padamu
Merupakan satu-satunya pelipurku
Satu-satunya obat penyembuhku

Sungguh aneh..
Sebuah obat sekaligus penyebab rasa sakit
yang lebih hebat..

Andai saja engkau dapat mengirimku sebuah tanda
Andai saja sang angin dapat menyentuh bibirmu
Dan membawa kecupan kepadaku.
Namun aku akan menjadi cemburu kepada sang angin
Dan menyesal sendiri karena telah menyuruhnya..

Tuhan..
Malam ini sepi nan sunyi
Dingin membuat jiwaku merasa nyilu
Peluklah aku dengan Cintamu.

Read more ...
Designed By Faisol Akhmad