Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat
penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau
electroencephalograms dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk
mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya
memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau
kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada
kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau
gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.
Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik
dengan satuan hz. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara
maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks,
tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya.Hari ini i-dus.combertemakan
tentang”Cekidot : Teori2 Gelombang Otak [menjelaskan fenomena hantu, hipnotis,
mimpi, dsb]. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak)
sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran. kami akan
jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan
pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
Secara umum terbagi 4 yaitu BETA, THETA, ALPHA, dan DELTA.
Berikut penjelasannya :
Gelombang Otak pada Manusia
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)
Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang
mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini
ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain
di sekitar Anda.
Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih
dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta
(15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan
selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
terjaga penuh
ALPHA ( 8 hz – 12 hz )
Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang
mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup
atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur,
tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar.
Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis
untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi
(meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz ,
merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda
bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau
jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas
gelombang alpha pada saat Anda bermimpi.
THETA ( 4 hz – 8 hz )
Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami
tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan
dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga
menghasilkan gelombang otak ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa,
menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi,
prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang otak theta pada saat
mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
Bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari.
Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta.
Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar.
Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima
perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang otak ini juga menyebabkan daya
imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya,
imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Gelombang otak theta juga dikenal sebagai “gelombang ajaib”,
karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli,
bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan
kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak
balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat
dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi
apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah
mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan
dasar inilah “GOD SPOT” ditemukan.
Terjadi pada saat seseorang mengalami keadaan sangat mengantuk
DELTA (0.5 hz – 4 hz)
Adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan
frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini
ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta adalah fase istirahat bagi
tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki
kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur
lelap.
Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh
Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang
dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON,
yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan
supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap
Gelombang Otak Lainnya :
GAMMA (16 hz – 100 hz)
Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami
aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena
pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan,
kondisi ini dalam kesadaran penuh.
Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for
Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu
gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan
yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan
kemampuan yang luar biasa.
Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz)
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun
mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam
akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention
Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan
gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu
berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap
pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR
tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi
7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya
mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan
supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya.
Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra
Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.
METODE stimulasi GELOMBANG OTAK
Stimulasi gelombang otak adalah fenomena yang alami, sama
alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga
bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya
sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini sama saja dengan hukum
fisika pada dua garpu tala.
Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu
garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada
garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut
bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut
bergetar) dengan garpu tala T1 .
Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat
gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan
sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar
menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk
meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi,
aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi
mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya. (semoga bermanfaat)