Dalam forum kajian Group Diskusi yang rutin di adakan di Koran Harian Memo Timur, yang dilaksanakan setiap Minggu, dari beberapa peserta forum keringnya akan cinta tanah air terhadap generasi muda ini, sangat memudahkan faham-faham radikalisme masuk yang kemudian menjadi doktrinasi kuat untuk melakukan kriminalitas seperti pengeboman yang terjadi di beberapa daerah di kota besar Indonesia.
Terorisme, Penyalahgunaan pemakaian jenis Narkoba menjadi ancaman yang akut bagi keberlangsungan berbangsa dan bernegara di Negeri tercinta ini. Problem ini harus segere mendapatkan pencegahan secara dini, baik oleh masyarakat secara umum, tokoh agama, politisi, maupun para pejabat yang menjadi wakil rakyat.
Lagu Indonesia Raya, saat ini sudah mulai banyak di tinggalkan terutama disekolah-sekolah yang merupakan wahana untuk menggali ilmu pengetahuan, tidak heran kalau kemudian adanya degradasi moral dikalangan kaum muda, menjadi salah satu keresahan masyarakat, sebab kepedulian, rasa kepemilikan terhadap bangsa ini sedikit demi sedikit mulai tercerabut dari akarnya.
Adat istiadat serta kebudayaan lokal di Negeri ini sudah mulai luntur akibat masuknya ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan konsep pancasila dan UUD 1945, inilah fakta bahwasanya Bangsa kita adalah bangsa yang lucu, karena seringnya melakukan kesalahan-kesalahan yang di benarkan dan diamini oleh sebagian masyarakat bangsa ini.
Dalam kajian yang dihadiri oleh para tokoh LSM, Kyai, Akademisi, Jurnalis, dan para pegiat sosial lainnya, terus berupaya melakukan kritik yang konstruktif khusunya terhadap pemerintah di daerah Kabupaten Jember, untuk mewajibkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam setiap instansi pemerintahan, sebagai contoh dan publik figur bagi masyarakat.
Disinilah perlu kita dorong bersama-sama, bahwa hal yang cukup sederhana ini menjadi contoh baik di lokal Jember, Regional, Bahkan sampai Nasional, sebagai wujud nyata kecintaan kita terhadap bangsa dan negara ini.