Dibawah semilirnya angin sepoi, anak-anak duduk sambil bermain-main dengan kesukaannya, hidup di sebuah desa memang sangat berbeda jauh dengan anak-anak yang hidup di kota, sejak melek dari bangun tidur, mereka sudah langsung dengan mainannya yang bernama gadget. bermain dengan mainannya sendiri, seperti itulah mereka, sehingga secara sosial mereka hanya berkawan dengan jarak cukup jauh, tanpa melibatkan interaksi secara fisik..
Negeriku yang bernama Nusantara ini memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, disamping itu Negeriku ini memiliki banyak pulau dan wisata indah yang menakjubkan pandangan. Aku sangat bangga dengan Negeriku ini walaupun cukup banyak tikus-tikus dan perampok-perampok yang mengeruk kekayaan bangsaku ini dengan melalui sistem kewenangan dan kebijakan.
Cintaku ini pada Negeriku tak terbatas oleh ruang dan waktu, marilah kita tetap bergandengan tangan dan bersatu padu untuk menjaga, merawat, dan membina apa yang sudah kita miliki, meski acapkali kita selalu menabrak aturan yang sudah menjadi amanah undang-undang.
Betapa lucunya Negeri yang kita cintai ini, banyak masalah-masalah ditinggalkan dan harus terkubur oleh waktu tanpa penyelesaian. sang pejabat penuh dengan kepura-puraan dan merasa tidak berdosa dengan apa yang sudah di perbuat dengan akibat penindasan terhadap rakyat kecil dengan sistem yang mereka buat sendiri.
Seluruh pejabat di Negeri ini mengaku bekerja untuk rakyat! kenyataannya mereka bekerja untuk diri dan memperkaya diri sendiri, tanpa mengindahkan keluhan dan kepentingan rakyat. slogan dan janji yang sering dimunculkan adalah dalam rangka memajukan perekonomian rakyat, namun faktanya masih banyak rakyat miskin, bahkan sampai tidak bisa berobat ketika mereka terserang penyakit.
Aku sungguh mencintai Negeriku, tapi aku sangat membenci mereka yang merusak Negeriku, baik yang keliatan oleh mata kepala, seperti pengeboman dengan atas nama Jihad, atau merampok uang Negara dengan beragam cara.
Lucunya Negeri ini, banyak hukum masih tumpang tindih, banyak problem tidak terselesaikan, Banyak aturan yang diserobot dengan dalih pembenaran, banyak pertimbangan keliru, dan berakibat fatal terhadap roda pemerintahan, banyak sanak saudarada, famili di angkat atas nama hak Preogatif, tanpa mengindahkan profesionalitas dan proporsionalitas.
Seperti itulah wajah Negeri yang kucinta, entah sampai berakhir seperti apa suatu saat nanti., entahlah aku juga tidak tahu. Faisol Inspire