Home

Friday, September 4, 2015

Pengamat : Ada yang salah dengan sistem perdagangan di Indonesia

Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai ada yang salah dengan sistem perdagangan di Indonesia. Menurutnya, sistem perdagangan Indonesia belum terstruktur dengan baik antara struktural antara Sumber Daya Alam (SDA), produksi, distribusi, dan konsumsi.
"Sejak era pemerintah SBY sampai sekarang belum jelas, Kementerian Perdagangan hanya berfungsi sebagai regulator, tapi tidak mengatur sektor perdagangan secara utuh," katanya kepada Beritasatu.com, Minggu (4/1).
Akibat tidak memiliki sistem perdagangan yang matang, lanjut Ichsan, Indonesia kerap gampang didikte oleh negara lain, seperti negara anggota Organization of Economic Cooperation Development (OECD). "Ini mempengaruhi struktur permintaan yang bisa berdampak buruk pada kinerja neraca perdagangan," katanya.
Selain itu, adanya timelag (jeda waktu) antara penerbitan satu kebijakan dengan implementasinya di pasar membuat kebijakan perdagangan menjadi kurang efektif. "Sehingga, tidak ada kebijakan yang bisa dipegang oleh pasar, arahnya tidak jelas, dan kordinasi antarmenteri masih belum tercapai, tengok saja inflasi saat ini lebih tinggi dari suku bunga (BI rate)," katanya.
Seperti diketahui, neraca perdagangan bulan November 2014 menunjukan penurunan ekspor hingga hampir 15 persen dan impor turun hingga tujuh persen, menyisakan defisit US$ 425 juta.
Comments
0 Comments
Designed By Faisol Akhmad