Tingginya
arus informasi dan tekhnologi saat ini, menyebabkan aktivitas atau kebiasaan
menulis dengan tangan menjadi berkurang, karena sudah banyak suguhan aplikasi
atau gadget yang ada di sekitar kita sudah bertebaran secara dmenyeluruh.
Kebiasaan
menulis dengan tangan ini menjadi daya bagi anak untuk cepat dmnegingat
dan menghafal apa yang sudah dipelajari, disamping itu sebagai bentuk
instrospeksi diri dan evaluasi terhadap apa yang menjadi kekurangan dalam
tulisan yang tertera di atas kertas.
"Makin banyak anak menulis, makin mudah
bagi mereka mengenali huruf. Pengenalan huruf adalah penanda terbaik ia akan
lebih lancar membaca.
Orang tua harus membangun kembali
semangat menulis pada anak. Caranya, simak tips berikut:
Mencatat aktivitas
Anak dengan usianya yang berbeda-beda satu sama lain, tentu memiliki
aktivitas yang berbeda pula dalam kesehariannya, menulis dengan tangan bagi
anak untuk mengingat kosa kata dan huruf, sehingga memudahkan untuk mengingat
dan introspeksi diri.
Seluruh aktivitas keseharian yang ada dalam diri anak, harus di upayakan di
catat pada malamd hari, dari seluruh rangkaian aktivitas yang telah di lalui,
dengan begitu kita ,mencoba untuk merefleksikan daya ingat anak terhadap
sesuatu yang telah terjadi dalam seluruh aktivitasnya.
Menyiapkan tahun
ajaran baru
Seluruh apa yang telah dipelajari oleh anak dengan
cara menulis dengan tangan, maka hal yang perlu untuk di persiapkan adalah
hal-hale yang berkaitan dengan pelajaran di masa yang akan datang.
Dengan menyiapkan tahun ajaran baru, sebagai
schedule bagi anak untuk mampu menghargai waktu, system control, dan tentu saja
tidak melupakan tugasnya sesuai dengan amanah yang telah di perintahkan oleh
orang tiua.
Merancang
permainan seru
Anak-anak sangat identik dengan berbagai permainan
yang tentu saja di sukainya, konstek saat ini, sudah banyak game yang
bertebarand di dunia maya, tinggal mengunduh, sudah selesai. Dalam konstek
tersebut mungkin si anak akan memahami bagaimana kinerja aplikasi, tetapi hal
negatifnya, bahwa anak sudah di suguhi dengan permainan online yang hanya akan
membunuh kreatifitas, dan menjadi anak-anak konsumtif, bukan lagi menjadi anak
yang cerdas dan kreatif.