Dimana kau kini
saat sakit mendera jiwa
dalam arah yang kian tak menentu aku berjalan
oh...ibu pertiwi yang selalu menajadi dambaan hati..
walau jejak langkah yang menciut
harapand an cita-cita itu selalu terpatri dalam hati
Engkau ada dalam diriku Ibu
Walau tangis kadang terbendung
ku coba untuk tetap tegar
menjalani kaidah-kaidah alam yang penuh dengan tantangan
Restuilah anakmu ini Ibu Pertiwi
dengan menajdi panglima perang
untuk mewujudkan harapan
walau pun terik mentari membakar
Medan tempur yang tinggi menjulang
perang tetaplah perang
sampai pada titik darah penghabisan
Maka jangan kembali pulang
sebelum kita menang
Magelang, 10 September 2015