Pelatihan
bagi guru yang bertujuan meningkatkan mutu tenaga pendidik belum memadai. Meskipun
program pemerintah mengenai pelatihan untuk guru masih memiliki banyak
kekurangan, dan tidak tepat sasaran.
"Pemerintah
belum sistematis dalam mengupayakan peningkatan kompetensi guru. Jumlah
pelatihan yang digelar tidak sebanding dengan jumlah guru yang ada," kata
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo.
Menurut
dia, banyak permintaan dari guru di sejumlah daerah agar pemerintah mengadakan
pelatihan yang terarah dan berkesinambungan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa
tuntutan zaman sekarang menuntut perbaikan dari berbagai kemampuan guru, yang
diharapkan nantinya akan brdampak terhadap majunya suatu pendidikan.
"Setiap
tahun, hanya sekitar 500 guru di kabupaten atau kota yang punya kesempatan
mengikuti pelatihan. Padahal, jumlah guru dalam satu kabupaten atau kota bisa
mencapai 10.000 guru," katanya, menggambarkan kondisi di lapangan. Ia
menilai, pelatihan selama ini belum sesuai dengan kebutuhan guru. Selain itu,
pelaksanaan program pelatihan juga lebih sering berbasis proyek tanpa evaluasi
yang jelas.
Anggaran
dinaikkan
Sulistiyo
berpendapat, pemerintah perlu memetakan kompetensi guru melalui tes yang
komprehensif. Uji kompetensi harus menilai aspek profesional, pedagogik,
individual, dan sosial. Selanjutnya, guru dapat diklasifikasikan berdasarkan
kompetensi sehingga program pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
Menanggapi
hal itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Sumarna Surapranata mengatakan sudah mulai membuat program
pelatihan terkonsep.
"Tes
kompetensi untuk semua guru akan selesai akhir tahun ini. Lalu, kami akan
membuat 10 kelompok berdasarkan skor. Awal 2016, kami akan memberikan modul dan
pelatihan sesuai kebutuhan," ujar Sumarna. Pihaknya menyiapkan 190 modul
berdasarkan kelompok mata pelajaran dan keahlian.
Menurut
Sumarna, ada 700.000-800.000 guru yang mendapat pelatihan setiap tahun.
"Tahun depan, kami ingin semua guru mendapat pelatihan. Anggaran pelatihan
juga akan dinaikkan mencapai 2-3 kali lipat dari sebelumnya," katanya.
Sumber
: Kompas